1.
Akhir Wasiat Nabi Muhammad
saw Kepada Umatnya
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .
( صحيح البخاري )
Dari Ibn Abbas radhiyallahu ;anhuma berkata : Nabi saw naik ke mimbar beliau saw, dan itu adalah majelis terakhir beliau saw sebelum wafat, beliau berselimut dg kain tebal dilibatkan pd kedua pundak beliau saw, dan kepalanya diikat dg kain berminyak dan menghitam sebab obat, lalu beliau mungucap Hamdalah dan memuji Allah swt, lalu bersabda : “wahai kalian, kemarilah padaku kesemua kalian”, maka para sahabat berdesakan kepada beliau saw, lalu beliau bersabda : “Amma Ba;du, sungguh wilayah ini adalah wilayah Anshar, dan mereka akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak, maka siapapun pemimpin dari Ummat Muhammad saw yg bisa membawa keburukan pada seseorang (kaum), dan bermanfaat bagi orang (kaum) lainnya, maka terimalah kebaikannya dan maafkan kesalahannya” (Shahih Bukhari)
2.
Dari Abu Darda’ ia berkata:
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku dengan sembilan
perkara: (1) Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu, meskipun
engkau dipotong atau dibakar (2) Janganlah sekali-kali engkau meninggalkan
shalat wajib yang lima waktu dengan sengaja, karena barangsiapa yang
meninggalkan shalat secara sengaja akan lepas dari jaminan Allah…
(HR.Bukhari, Ahmad 5/238, Ibnu Majah no.4034, Thabrani)
(HR.Bukhari, Ahmad 5/238, Ibnu Majah no.4034, Thabrani)
1
7 Wasiat Rasulullah Saw Kepada Abu Dzar
Al-Ghifari
Dari Abu
Dzar ra , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah Saw) berwasiat kepadaku dgn 7 hal:
① supaya aku mencintai org2 miskin & dekat
dgn mrk,
② beliau memerintahkan aku agar aku melihat
kpd org yg berada di bawahku & tdk melihat kpd org yg berada di atasku,
③ beliau memerintahkan agar aku menyambung
silaturahmi meskipun mrk berlaku kasar kpdku,
④ aku dianjurkan agar memperbanyak
ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tdk ada daya & upaya kecuali dgn
pertolongan Allah),
⑤ aku diperintah utk mengatakan kebenaran
meskipun pahit,
⑥ beliau berwasiat agar aku tdk takut celaan
org yg mencela dlm berdakwah kpd Allah, dan
⑦ beliau melarang aku agar tdk
meminta-minta sesuatu pun kpd manusia”.
***
WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W.KEPADA SAYYIDINA ALI BIN
ABI THALIB
1.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda :" Sebaik-baiknya
manusia disisi Allah S.W.T.adalah yang paling memberi manfaat di antaramereka
kepada manusia, dan orang yang palingburuk di sisi Allah S.W.T. orang yang
panjangumurnya tapi buruk amalnya. Dan sebaik-baikmanusia itu orang yang
panjang umurnya danbagus amalnya ".
2.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda :Wahai Ali,orang yang
celaka itu ada tiga tanda :§ Memakan makanan yang haram§ Menjauhi orang alim§
Shalatnya untuk sendiri
3.
Wahai Ali,orang yang berbuat dosa itu adatiga tanda :§ Suka membuat kerusakan ( suka mengacau )§ Menyusahkan hamba-hamba Allah§ Menjauhi petunjuk.
4.
Wahai Ali,orang zholim itu ada tiga tanda :§ Dia tidak memperdulikan sesuatu yang dia makan§ Mengerasi orang yang berhutang kepadanya§ Bertindak keras kepada orang berhutang apabila dia
mendapatkannya .
5.
Wahai Ali, orang munafik itu ada tiga tanda :§ Jika berkata dia dusta§
Apabila janji dia menyalahi janjinya§ Apabila di
amanatkan dia berkhianat. Dan tidak berguna kepadanya nasehat .
6.
Wahai Ali, bagi orang mumin ada tiga tanda :§ Bersegera dalam taat kepada Allah§ Menjauhkan segala yang diharamkan§ Berbuat baik kepada orang yang berlaku buruk
kepadanya .
7.
Wahai Ali,§ Barangsiapa
makan barang yang halal, jernihlah agamanya, lembut hatinya dan terbuka doanya§ Barangsiapa makan barang yang subhat, keruh agamanya
dan gelap hatinya.§ Barangsiapa makan barang yang haram matilah hatinya,
menipis agamanya, lemah keyakinannya, Allah tutup doanya dan akan mengurang
ibadahnya.
2
8.
Wahai Ali,§ Senantiasa
orang yang beriman itu tambah meningkat dalam agamanya selama ia tidak makan
barang yang haram,§ Dan Barangsiapa yang menjauhkan diri dari Ulama, maka
akan mati hatinya ( padam cahaya hatinya ), dan akan buta ia terhadap
perkara-perkara ibadah kepada Allah S.W.T.
9.
Wahai Ali,§ Jauhilah
olehmu kemarahan, karena sesungguhnya kemarahan itu dari Syaithan, dan dia akan
menguasai dirimu ketika engkau dalam keadaan marah itu.§ Jauhilah olehmu dari sumpahan orang yang teraniaya,
karena sesungguhnya Allah S.W.T. akan mengabulkan sumpah itu, sekalipun dia
orang kafir, karena kekafiran itu akan tetap pada dirinya.
10.
Wahai Ali,§ Jangan engkau
banyak bergurau, karena hal itu akan menghilangkan kewibawaanmu.§ Jangan engkau suka berbohong, karena hal itu akan menghilangkan
cahayamu.§ Jauhilah olehmu dua sifat, yaitu kejemuan dan
kemalasan, karena jika engkau jemu, engkau tidak akan sabar dalam menegakkan
kebenaran yang haq dan jika engkau malas, maka engkau tidak akan dapat
melaksanakan kewajiban kamu yang haq
11.
Wahai Ali,manfaatkanlah empat perkara,sebelum datang
empat perkara, yaitu :§ Manfaatkanlah masa mudamu sebelum engkau menjadi tua§ Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum engkau jatuh sakit§ Manfaatkanlah masa jayamu sebelum engkau miskin§ Manfaatkanlah masa hidupmu sebelum engkau datang
ajalmu .
12.
Wahai Ali,ada tiga perkara termasuk budi pekertimulia,
dari dunia sampai akhirat, yaitu :§ Memaafkan
orang yang menzholimimu§ Menyambung silaturahmi kepada orang yang
memutuskannya§ Menguasai amarah terhadap orang yang berbuat
kejahilan padamu .
13.
Wahai Ali,ada tujuh perkara, barangsiapa yang
memilikinyamaka sesungguhnya dia telah menyempurnakanhakikat keimanannya. Dan
Pintu-pintu syurgaakan terbuka baginya. Tujuh perkara itu ialah :§ Sempurna wudlunya§
Sempurna shalatnya§ Meng-infaqkan zakat hartanya§ Pandai mengekang hawa nafsu amarahnya§ Pandai menjaga lidahnya§
Selalu memohon ampun atas dosa-dosanya§ Pandai memberi
nasehat dan membimbing ahli keluarganya .
14.
Wahai
Ali,empat perkara yang barangsiapamemilikinya, Allah akan sediakan
baginyabangunan yang khusus di Syurga, yaitu :§ Melindungi
anak yatim§ Menasehati orang dhaif§
Melindungi serta menyayangi kedua orang tua§ Lemah
lembut kepada pembantu-pembantunya.
***
3
Wasiat
Terakhir Nabi Muhammad saw kepada Umat Manusia
Ali bin Abi
Tholib r.a. berkata : Ketika telah turun surat An-Nashr, Rasulullah saw sakit
dan pada hari kamis Rasulullah keluar dengan kepala diikat. Kemudian naik di
atas mimbar dan duduk di atas mimbar dengan muka yang pucat dan airmata yang
berlinang. Lalu memanggil Bilal dan menyuruhnya berseru di Madinah mengajak
orang – orang supaya berkumpul untuk mendengar dan menerima wasiat Nabi saw
sebagai wasiat yang terakhir.
Maka
berkumpullah semua penduduk Madinah, kecil, besar, laki–laki dan perempuan
sehingga mereka tinggalkan rumah terbuka dan pasar kosong, serta tidak
ketinggalan gadis–gadis pingitan sama–sama keluar untuk mendengarkan wasiat
Rasulullah saw sehingga penuhlah masjid. Nabi saw berkata : “Berilah kesempatan
kepada orang–orang yang di belakang supaya masuk.”
Kemudian
Nabi saw berdiri sambil menangis dan mengucapkan inna
lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu memuji syukur kepada Allah
sebagaimana lazimnya dan membaca shalawat untuk semua Nabi juga pada dirinya.
Lalu bersabda :
“Aku Muhammad
bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bangsa Arab kelahiran haram Mekkah
yang tiada nabi sesudahku. Hai semua manusia, diriku ini telah diberitakan akan
mati, telah dekat akan meninggalkan dunia ini dan aku telah rindu kepada
Tuhanku, maka alangkah sedihnya meninggalkan ummatku, apakah yang mereka
katakan kelak sepeninggalku, ya Allah selamatkan, selamatkan. Hai manusia,
dengarlah wasiyatku, perhatikan dan ingat – ingatlah, yang hadir harus
menyampaikan kepada yang tidak hadir. Karena ini wasiyatku yang terakhir kepada
kamu. Hai manusia, Allah telah menerangkan kepada kamu dalam kitab yang
diturunkanNya, apa yang halal dan yang haram, yang harus kamu lakukan dan yang
kamu tinggalkan, maka gunakanlah yang halal, tinggalkanlah yang haram, percayalah
pada yang mutasyabih, laksanakan yang muhkam (tegas) dan jadikan sebagai
peringatanmu yang berupa contoh–contoh itu.”
Nabi saw
melihat ke langit sambil berkata :
“Ya
Allah saya telah menyampaikan maka saksikanlah. Hai manusia, awaslah kamu dari
hawa nafsu yang sesat menyesatkan yang jauh dari tuntunan rahmat Allah dan
surga, bahkan dekat kepada neraka. Hendaklah kamu menjaga jama’ah (persatuan)
dan istiqomah (tetap lurus) karena ini dekat kepada Allah dan surga, jauh dari
api neraka.
Ya
Allah, aku telah menyampaikan.
Hai
manusia, takutlah kapada Allah, takutlah kepada Allah dalam menjaga agama dan
amanat yang diamanatkan kepadamu. Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah
dalam memelihara budak – budakmu, berilah mereka makan dari apa yang kamu makan,
pakaian dari apa yang kamu pakai dan jangan memaksa mereka apa yang mereka
tidak kuat, karena mereka itu juga tercipta dari daging dan darah, makhluk yang
sama seperti kamu, ingatlah yang aniaya pada mereka, maka akulah lawannya pada
hari kiamat dan Allah hakimnya. Takutlah kepada Allah dalam memelihara istri,
tepatilah mahar mereka dan jangan menganiaya mereka niscaya kamu akan
diharamkan dari hasanat – hasanatmu di hari kiamat.
Ingatlah,
aku telah menyampaikan.
4
Hai
manusia, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, ajarkan kepada mereka
akhlak sopan santun, sebab mereka ditanganmu bagaikan tawanan dan amanat,
ingatlah saya telah menyampaikan. Hai manusia, patuhlah pada pemerintahmu dan
jangan menentang mereka meskipun dari turunan budak Habasyi yang terpotong
hidungnya, sebab yang patuh pada amir itu berarti ta’at padaku, siapa yang taat
padaku berarti taat kepada Allah dan siapa yang menentang mereka berarti
menentang aku dan siapa yang menentang aku berarti ma’siyat kepada Allah. Ingatlah
jangan keluar dari mereka dan jangan memutuskan janjimu pada mereka.
Ingatlah,
aku telah menyampaikan.
Hai
manusia, hendaklah kamu cinta pada keluargaku, ahli – ahli Al Qur’an dan cinta
pada ulama – ulamamu, jangan kamu membenci atau hasud kepada mereka, jangan
kamu menghina kepada mereka, ingatlah siapa yang cinta kepada mereka berarti
cinta kepadaku, siapa yang cinta padaku maka cinta kepada Allah dan siapa yang
benci pada mereka berarti benci padaku, siapa benci padaku maka benci kepada
Allah.
Ingatlah,
aku telah menyampaikan.
Hai
manusia, jagalah sholat lima waktu dengan menyempurnakan wudhu’, menyempurnakan
ruku’ dan sujudnya. Hai manusia, keluarkan zakat hartamu, ingatlah siapa yang
tidak mengeluarkan zakat, maka tidak dianggap sholatnya, tidak beragama, tidak
dianggap puasa, haji dan jihadnya.
Ya Allah
saya telah menyampaikan.
Hai
manusia, sungguh Allah telah mewajibkan haji pada orang yang kuasa melakukan
perjalanannya dan siapa yang tidak melaksanakannya, boleh pilih apakah akan
mati yahudi, nasrani atau majusi, kecuali jika ia berudzur penyakit yang
menahannya atau raja yang dzalim. Ingatlah bahwa ia tidak akan mendapat
syafa’atku dan tidak akan minum dari haudh (telaga)-ku.
Ingatlah
saya telah menyampaikan.
Hai
manusia, sesungguhnya Allah akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat di suatu
lapangan dalam kedudukan yang sangat berat, mengerikan, pada hari yang tidak
berguna harta atau anak buah, kecuali orang yang menghadap kepada Allah dengan
hati yang suci bersih dari syirik.
Ingatlah,
aku telah menyampaikan.
Hai
manusia, jagalah lidahmu, tangiskan matamu, tundukkan hatimu, letihkan badanmu,
berjihadlah melawan musuhmu, makmurkan mesjidmu, ikhlaskan imanmu, nasihatilah
teman – temanmu, berbuatlah kebaikan untuk dirimu, jagalah kemaluanmu, bersedekahlah
dari hartamu, jangan hasud menghasud niscaya akan hilang hasanatmu dan
janganlah ghibah (menyebut aib orang lain) niscaya binasa kamu.
Ingatlah,
aku telah menyampaikan.
Hai
manusia, berusahalah kamu untuk memerdekakan budak – budakmu dan berbuatlah
kebajikan untuk hari kebutuhan dan hajatmu. Hai manusia, jangan menganiaya
sebab Allah sendiri yang akan menuntut terhadap siapa yang kejam aniaya, kamu
yang menanggung perhitunganmu dan kepada Allah kamu akan kembali, Allah tidak
rela jika kamu berbuat ma’siyat.
5
Hai
manusia, sesungguhnya siapa yang berbuat kebajikan maka untungnya untuk dirinya
sendiri, begitu pula sebaliknya jika berbuat kejahatan maka ditanggung sendiri,
dan Tuhan tidak menganiaya pada hamba – hambanNya. Jagalah dirimu dari hari
dimana kamu dihadapkan kepada Allah, kemudian tiap orang akan dibalas atas
segala amal usahanya dan mereka tidak dianiaya.
Hai
manusia, sesungguhnya saya akan menghadap kepada Tuhanku dan saya telah
diberitahu akan meninggal karena itu aku titipkan kamu kepada Allah yaitu agama
dan amanatmu.
Wassalamu
alaikum hai para sahabatku dan semua ummatku. Wassalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh”.
Kemudian
beliau turun dari mimbar lalu masuk rumah dan tidak keluar lagi sesudah itu.
***
Wasiat Luqmanul Hakim Kepada Anaknya
1.
Wahai anakku ! Elakkan dirimu dari membuat
hutangkerana sesungguhnya dengan berhutang itu akan menjadikan dirimu hina
diwaktu siang hari danmenjadikan dirimu gelisah di waktu malam hari.
2.
Wahai anakku ! Sekiranya kedua ibubapamumemarahimu
kerana sesuatukesalahan yang telah kamu lakukan maka kemarahan kedua mereka itu
adalah seperti baja untuk menyuburkan tanaman.
3.
Wahai anakku ! Engkau akan dapat rasakan
betapaberatnya ketika mengangkat batu yang besar atau besi yang padat tetapi
ada yang lebih berat dari itu iaitu apabila kamu mempunyai jiran tetangga yang
jahat.
4.
Wahai anakku ! Tidaklah dinamakan kebaikan sekalipun
kamu sibuk mencari dan mengumpul ilmu pengetahuan tetapi tidak
pernahmengamalkannya. Perbuatan ini takubah seperti seorang pencari kayu api
yang sentiasa menambah timbunan kayunya sedangkan ia tidak mampu untuk
mengangkatnya.
5.
Wahai anakku ! Berhati-hatilah terhadap tutur tata dan
bicaramu, peliharalah budi bahasamu dansentiasalah bermanis muka nescaya kamu
akan disenangi dan disukai oleh orang yang berada di sekelilingmu.
Perumpamaannya seolah mereka telah mendapatbarang yang amat berharga darimu.
6.
Wahai anakku ! Jika kamu mahu mencari sahabat sejati
maka kamu ujilah ia terlebih dahulu dengan berpura-pura membuatkan ia marah terhadapmu.
Sekiranya dalam kemarahan itu ia masih mahu menasihati, menyedarkan dan
menginsafkan kamu, maka dialah sahabat yang dicari. Jika berlakusebaliknya maka
berwaspadalah kamu terhadapnya.
7.
Wahai anakku ! Bila kamumempunyai teman yang karibmaka
jadikanlah dirimu sebagai seorang yang tidakmengharapkan sesuatu apapun darinya
sebaliknya biarkanlah temanmu itu sahaja yangmengharapkan sesuatu darimu.
8.
Wahai anakku ! Jagalah dirimuselalu supaya tidak
terlalu condong kepada dunia dan segala kesenangan dan kemewahannya kerana
Allah tidak menciptakan kamu hanya untuk kehidupan didunia sahaja. Ketahuilah
tidak adamakhluk yang lebih hina selain dari mereka yang telah diperdayakan
oleh dunia.
6
9.
Wahai anakku ! Janganlah kamu ketawa jika tiada
sesuatu yang menggelikan, janganlah kamuberjalan jika tiada arah hala tujuan,
janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang tidak memberi apa- apa faedah pun
kepadamu dan janganlah kamu mensia-siakan hartamu pada jalan maksiat.
10.
Wahai anakku ! Sesiapa yang bersifat penyayang sudah
tentu dia akan disayang, sesiapa yang bersifat pendiam sudah tentu dia akan
selamat dari mengeluarkan perkataan yang sia-sia. Ketahuilah sesiapa yang tidak
dapat menahanlidahnya dari mengeluarkan ucapankotor, sudah tentu ia akan
menyesal kelak.
11.
Wahai anakku ! Bergaul dan berkawanlah dengan
orang-orang yang soleh dan berilmu. Bukalah pintu hatimu dan dengarlah segala
nasihat dan tunjuk ajar darinya. Sesungguhnya nasihat dari mereka bagaikan
mutiara hikmah yangbercahaya yang dapat menyuburkan hatimu seperti tanah kering
lalu disirami air hujan.
12.
Wahai anakku ! Sesungguhnya kehidupan kita ini
diibaratkan seperti sebuah kapal yang belayar di lautan dalam dan telah banyak
manusia yang karam didalamnya. Jika kita ingin selamat maka belayarlah dengan
kapal yang bernama takwa, isi kandungannya ialah iman sedang layarnya pula
ialah tawakal kepada Allah.Wahai anakku ! Bila kamu menerima dua undangan
majlis, satu majlis perkahwinan dan satu lagi majlis takziah kematian, maka
utamakanlah majlis kematian kerana dengan menghadiri majlis ini akan
mengingatkan kamu kepada kampung akhirat, sedangkan dengan menghadiri majlis
perkahwinan akan mengingatkan kamu kepada keseronokkan dunia sahaja. Wahai
anakku ! Janganlah kamu terus menelan apa saja yang kamu rasa manis dan meludah
setiap apa yang kamu rasa pahit. Ingatlah, tidak semua yang manis itu akan
menjadikan kita segar dan tidak semua yang pahit itu akan menjadikan kita
segar. Wahai anakku ! Janganlah kamu makan dengan terlalu kenyang yang
berlebih-lebihan. Sesungguhnya adalah lebih baik jika bahagian dari yang
kenyang itu diberikan kepada anjing sahaja. Wahai anakku ! Carilah harta di
dunia ini sekadar keperluanmu sahaja dan nafkahkanlah hartamu yang selebihnya
pada jalan Allah sebagaibekalan di akhirat. Janganlah kamu membuat dunia ini
kelak dirimu akan menjadi pengemis dan membebankan pula orang lain tetapi
janganpula kamu terlalu mengejar dunia sehingga terlupa bahawa kamu akan mati.
Ketahuilah, apa yang kamu makan dan pakai itu semuanya dari tanah belaka. Wahai
anakku ! Jangan kamu melantik seseorang yang bodoh menjadi utusanmu. Jika tiada
siapa yang lebih cerdas, pintar dan bijak maka yang sebaiknya dirimu sendirilah
yang menjadi utusan. Wahai anakku ! Orang yang bersedia untuk mendengar nasihat
dan bimbingan dari orang yang lebih alim, maka dia layak untuk mendapat
penjagaan dari Allah tetapi bagi orang yang insaf dan sedar setelah menerima
teguran maka dia lebih layak untuk mendapat kemulian dari Allah.
0 komentar: