WASIAT
RASULULLAH SAW TERHADAP KAUM PEREMPUAN
Telah bersabda
Rasulullah SAW maksudnya: “Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka dan kayu
apinya.” Sayidatina Aisyah bertanya, “Mengapa, wahai Rasulullah?” Jawab
Rasulullah SAW:
1. Karena
kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan
cobaan seperti kesakitan waktu melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani
suami serta melakukan kerja-kerja di rumah.
2.
Rasulullah SAW bersabda
“Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki.”
(Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)
“Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki.”
(Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)
3.
Rasulullah SAW bersabda:
“Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hariAkhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak).”
“Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hariAkhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak).”
4.
Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak
dianggap menjalankan kewajibannya kepada Allah sehingga ia menjalankan
kewajibannya kepada suaminya. Seandainya suaminya memintanya (untuk digauli)
walaupun (dia) sedang berada di belakang unta maka ia tidak boleh menolaknya.
5.
Nabi SAW bersabda:
‘Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya (meminta maaf).”
(Riwayat dan Hassan)
‘Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya (meminta maaf).”
(Riwayat dan Hassan)
6.
Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata: ‘Bersabda
Rasulullah SAW: “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah
wanita (isteri) yang solehah.”
(Riwayat Muslim)
(Riwayat Muslim)
7.
Sabda Rasulullah SAW:
“Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina.” (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
“Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina.” (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
8.
Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak
keluar kecuali untuk urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan
dipesonakan oleh iblis. Sabda Rasulullah SAW:
“Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandangnya.”
(Riwayat Tarmizi)
“Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandangnya.”
(Riwayat Tarmizi)
2
9.
Haram bagi wanita melihat laki-laki sebagaimana
laki-laki haram melihat wanita (yang halal nikah) kecuali dalam urusan menuntut
ilmu dan berjual-beli.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah), datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum), Rasulullah menyuruh isten-istennya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah, ‘Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Bukankah kamu dapat melihatnya?” (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah), datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum), Rasulullah menyuruh isten-istennya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah, ‘Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Bukankah kamu dapat melihatnya?” (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
10. Rasulullah
SAW bersabda:
“Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelapgulita pada han Kiamat, tidak ada nur baginya. “
(Riwayat Tarmizi)
“Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelapgulita pada han Kiamat, tidak ada nur baginya. “
(Riwayat Tarmizi)
11. Sabda Rasulullah
SAW:
‘Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat beragama niscaya kamu bertuah.”
(Riwayat Bukhari)
‘Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat beragama niscaya kamu bertuah.”
(Riwayat Bukhari)
12. Rasulullah
SAW bersabda:
“Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya).”
“Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya).”
13. Nabi SAW
pemah bersabda:
“Wanita yang taat akan suaminya, semua burung-burung di udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristighfar baginya selama dia masih taat pada suaminya dan diredhainya (serta menjaga sholat dan puasanya).
“Wanita yang taat akan suaminya, semua burung-burung di udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristighfar baginya selama dia masih taat pada suaminya dan diredhainya (serta menjaga sholat dan puasanya).
14. Sabda
Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Wanita yang taat berkhidmat pada suaminya akan tertutup tujuh pintu Neraka dan akan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dan mana saja pintu yang disukainya dengan tidak dihisab.”
“Wanita yang taat berkhidmat pada suaminya akan tertutup tujuh pintu Neraka dan akan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dan mana saja pintu yang disukainya dengan tidak dihisab.”
15. Rasulullah
SAW bersabda:
“Siapa saja wanita yang bermuka masam sehingga menyebabkan tersinggung hati suaminya, maka wanita itu dimurkai Allah sampai ia bermanis muka dan tersenyum mesra pada suaminya.”
“Siapa saja wanita yang bermuka masam sehingga menyebabkan tersinggung hati suaminya, maka wanita itu dimurkai Allah sampai ia bermanis muka dan tersenyum mesra pada suaminya.”
16. Hendaklah
isteri berpuas hati (redha) dengan suaminya yang telah dijodohkan oleh Allah,
baik itu miskin atau kaya
3
17. Ibnu Umar
berkata bahwa telah datang seorang wanita kepada Rasulullah saw lalu
bertanya,”Apakah hak suami atas isteri?” Jawab baginda,”Tunaikanlah hajatnya
sekalipun engkau berada di alas belakang unta. Jangan berpuasa sunat melainkan
seijin suami, kalau engkau berpuasa juga maka pahalanya untuk suami dan dosa
untuk isteri. Jangan keluar melainkan dengan ijinnya, jika keluar juga akan
dilaknat oleh malaikat Rahmat dan malaikat azab sehinggalah ia kembali ke
rumahnya.”
18. Sabda
Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat kalau suaminya ada di rumah serta dengan tidak seijinnya dan tidak boleh memasukkan seorang laki-laki ke rumahnya dengan tidak seijin suaminya.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
“Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat kalau suaminya ada di rumah serta dengan tidak seijinnya dan tidak boleh memasukkan seorang laki-laki ke rumahnya dengan tidak seijin suaminya.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
19. Sabda
Rasulullah SAW bermaksud:
“Tdaklah putus balasan dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.”
“Tdaklah putus balasan dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.”
20. Dari Muaz
bin Jabal, bersabda Rasulullah: “Siapa saja wanita yang berdiri diatas kedua
kakinya membakar roti untuk suaminya, hingga muka dan tangannya kepanasan oleh
api, maka diharamkan muka dan tangannya dan api Neraka.”
21. Dan siapa
saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang lalu disapukan mukanya,
dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia
pada suaminya atau memegang tangannya, membaikkan hidangan padanya, memelihara
anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keredhaan
Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya tiap-tiap
langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya seperti memerdekakan seorang
hamba. Pada hari Kiamat nanti, Allah karuniakan nur hingga tercengang wanita
mukmin semuanya atas karuniaan karamah itu. Tidak ada seorang pun yang sampai
ke martabat itu melainkan nabi-nabi.
22. Thabit Al
Bananiy berkata: “Seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya,
sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di
hadapan suaminya, dipegang pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu
malam, pelitanya kehabisan sumbu, maka diambil rambutnya dijadikan sumbu
pelita. Pada esok harinya matanya yang buta telah sembuh Allah karuniakan
karamah (kemuliaan) pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati
suaminya.”
23. Dan lbnu
Mas’ud bersabda Rasulullah SAW: ‘Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya dalam
urusan agama, maka Allah memasukkannya ke dalam syurga lebih dahulu dari
suaminya (sepuluh ribu tahun) karena dia memuliakan suaminya di dunia maka
mendapat pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan
menghadapnya.”
4
24. Nabi SAW
bersabda:
“Siapa saja wanita yang berkata kepada suaminya: Tidak pemah aku dapat dari engkau satu kebaikanpun. Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malam hari.”
“Siapa saja wanita yang berkata kepada suaminya: Tidak pemah aku dapat dari engkau satu kebaikanpun. Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malam hari.”
25. Sabda
junjungan Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menyenangkan engkau, jika engkau memerintah diturutinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.”
“Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menyenangkan engkau, jika engkau memerintah diturutinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.”
26. Sabda
Rasulullah SAW bermaksud:
“Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya kecuali jika terpaksa (karena suatu urusan yang mustahak) dan dia juga tidak berhak melalui jalan lalu-lalang melainkan di tepi-tepinya.”
“Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya kecuali jika terpaksa (karena suatu urusan yang mustahak) dan dia juga tidak berhak melalui jalan lalu-lalang melainkan di tepi-tepinya.”
27. Syeikh
Abdullah berkata:
“Durhaka seorang perempuan yang keluar dan rumahnya kepada majlis zikir atau majlis ilmu yang bukan fardhu ain. Wajiblah atasnya keluar supaya belajar dia akan segala fardhu ain itu dan haram atas suaminya mencegah isteri jika dia (suami) tidak mampu mengajarnya. Jika dia ada ilmu niscaya wajiblah atasnya mengajar akan isterinya itu maka ketika itu haramlah perempuan itu keluar dari rumahnya lagi durhaka dia.”
“Durhaka seorang perempuan yang keluar dan rumahnya kepada majlis zikir atau majlis ilmu yang bukan fardhu ain. Wajiblah atasnya keluar supaya belajar dia akan segala fardhu ain itu dan haram atas suaminya mencegah isteri jika dia (suami) tidak mampu mengajarnya. Jika dia ada ilmu niscaya wajiblah atasnya mengajar akan isterinya itu maka ketika itu haramlah perempuan itu keluar dari rumahnya lagi durhaka dia.”
28. Sabda
Rasulullah SAW:
“Apabila seorang laki-laki memanggil isterinya ke tempat tidur tetapi ditolaknya, hingga marahlah suaminya, maka tidurlah wanita itu dalam laknat malaikat sampai pagi. “
“Apabila seorang laki-laki memanggil isterinya ke tempat tidur tetapi ditolaknya, hingga marahlah suaminya, maka tidurlah wanita itu dalam laknat malaikat sampai pagi. “
29. Abu Bakar
As Siddiq mengatakan. aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suaminya, ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah, laknat malaikat juga laknat manusia semuanya “
“Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suaminya, ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah, laknat malaikat juga laknat manusia semuanya “
30. Ibnu Umar
r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “Kamu sekalian adalah pemimpin dan
kamu masing-masing akan ditanya dan suami pemimpin kepada keluarganya dan
isteri
pemimpin rumah tangga suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian pemimpin dan akan bertanggungjawab atas pimpinanmu. “
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
pemimpin rumah tangga suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian pemimpin dan akan bertanggungjawab atas pimpinanmu. “
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
31. Tersebut
dalam kitab Muhimmah karangan Syeikh Abdullah bin Abdul Rahim Pattani:
“Hendaklah isteri mendahulukan suaminya atas hak dirinya dan seluruh kaum kerabatnya.”
“Hendaklah isteri mendahulukan suaminya atas hak dirinya dan seluruh kaum kerabatnya.”
32. Sabda
Rasulullah SAW bermaksud:
“Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama-samaku di dalam surga.”
“Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama-samaku di dalam surga.”
5
33. Rasulullah
SAW bersabda:
“Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu.” (Riwayat Ahmad)
“Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu.” (Riwayat Ahmad)
34. Rasulullah
SAW bersabda:
“Wanita yang meminta suaminya menceraikannya dengan tidak ada sebab yang dibenarkan oleh syariat, haramlah baginya bau
surga.”
(Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
“Wanita yang meminta suaminya menceraikannya dengan tidak ada sebab yang dibenarkan oleh syariat, haramlah baginya bau
surga.”
(Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
35. Rasulullah
SAW bersabda:
“Wanita yang meninggal dunia dalarn keadaan suaminya redha (tidak marah) padanya, niscaya ia masuk surga.”
(Riwayat Tarmizi)
“Wanita yang meninggal dunia dalarn keadaan suaminya redha (tidak marah) padanya, niscaya ia masuk surga.”
(Riwayat Tarmizi)
36. Sabda
Rasulullah SAW bermaksud:
“Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristightarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan baginya serbu
kejahatan.”
“Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristightarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan baginya serbu
kejahatan.”
37. Sabda
Rasulullah SAW bermaksud:
“Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil)”.
“Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil)”.
38. Nabi SAW
bersabda:
“Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya.”
“Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya.”
39. Rasulullah
SAW bersabda:
“Perintahkanlah anak-anakmu semua yang berumur tujuh tahun untuk mengerjakan sholat. Apabila mereka telah berumur sepuluh tahun tetapi belum mengerjakan sholat hendaklah dipukul (tetapi jangan sampai luka) dan pisahkanlah tempat tidurnya.”
(Riwayat Abu Daud)
“Perintahkanlah anak-anakmu semua yang berumur tujuh tahun untuk mengerjakan sholat. Apabila mereka telah berumur sepuluh tahun tetapi belum mengerjakan sholat hendaklah dipukul (tetapi jangan sampai luka) dan pisahkanlah tempat tidurnya.”
(Riwayat Abu Daud)
40. Sabda
Rasulullah SAW:
“Ya Fatimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis dan mengerat kukunya, memberi minum Allah akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman surga, dan dicatatkan Allah baginya kebebasan dari api Neraka dan selamatlah ia melintas titian Sirat”
“Ya Fatimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis dan mengerat kukunya, memberi minum Allah akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman surga, dan dicatatkan Allah baginya kebebasan dari api Neraka dan selamatlah ia melintas titian Sirat”
41. Hal-hal
yang menjadikan wanita itu durhaka kepada suaminya seperti tersebut dalam kitab
Muhimmah:
a. Menghalang suami dari bersuka-suka dengan dirinya baik itu untuk jimak atau menyentuh mana saja bagian tubuhnya.
a. Menghalang suami dari bersuka-suka dengan dirinya baik itu untuk jimak atau menyentuh mana saja bagian tubuhnya.
6
b. Keluar rumah tanpa izin suami baik itu ketika suami ada di rumah ataupun tidak ada.
c. Keluar rumah karena belajar ilmu yang bukan ilmu fardhu ain. Dibolehkan keluar untuk belajar ilmu fardhu ain jika suaminya tidak mampu mengajar.
d. Tidak mau berpindah (berhijrah) bersama suaminya.
e. Mengunci pintu, tidak mengijinkan suami masuk ke rumah ketika suami ingin masuk.
f. Bermuka masam ketika berhadapan dengan suami.
g. Minta talak.
h. Berpaling atau membelakangi suami ketika berbicara.
i. Menyakiti hati suami baik itu dengan perkataan atau perbuatan.
j. Meninggalkan tempat tidur tanpa izin.
k. Mengijjnkan orang lain masuk ke dalam rumah, sedangkan orang itu tidak disukai oleh suami.
42. Tersebut
dalam kitab Muhimmah, suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW keluar mengiringi
jenazah. Baginda mendapati beberapa orang wanita dalam majelis. Baginda lalu
bertanya: “Apakah kamu menyolatkan mayat?” Jawab mereka, “Tidak.” Sabda
baginda, “Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi
kamu. Tetap tinggallah di rumah dan berkhidmat kepada suami niscaya pahala sama
dengan ibadah- ibadah orang laki-laki.”
43. Imam
Ghazali rh.m berkata: “Wajib bagi wanita mengikuti perintah suaminya selagi
tidak membawa maksiat.”
44. Ulama-ulama
ada berkata, wajib bagi wanita-wanita:
a. Mengekalkan malu pada suaminya.
b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan. c. Mengikut kata-kata dan suruhannya.
d. Dengar dan diam ketika suami berbicara. e. Berdiri menyambut kedatangannya.
f. Berdiri menghantar kepergiannya,
g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur.
h. Memakai wangi-wangian untuk suaminya.
i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya.
j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tidak adanya.
k Tidak berkhianat ketika ketidak adaan suaminya. I. Memuliakan keluarga suaminya.
m. Memandang pemberian suami yang kecil sebagai besar dan berharga.
n. Ketahuilah, Surga dan Neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya
a. Mengekalkan malu pada suaminya.
b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan. c. Mengikut kata-kata dan suruhannya.
d. Dengar dan diam ketika suami berbicara. e. Berdiri menyambut kedatangannya.
f. Berdiri menghantar kepergiannya,
g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur.
h. Memakai wangi-wangian untuk suaminya.
i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya.
j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tidak adanya.
k Tidak berkhianat ketika ketidak adaan suaminya. I. Memuliakan keluarga suaminya.
m. Memandang pemberian suami yang kecil sebagai besar dan berharga.
n. Ketahuilah, Surga dan Neraka bagi seorang wanita itu bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya
7
45. Dicentakan
di dalam kitab Muhimmah bahwa seorang Badwi menemui Rasulullah lalu berkata,”
Tidak akan aku percaya pada engkau sebelum
ditunjukkan padaku suatu mukjizat.” “Apakah yang engkau kehendaki” tanya Rasulullah. “Suruh pohon kurma yang kering itu menghadap engkau,” kata Badwi itu. Maka bersabda Rasulullah, “Pergilah engkau kepada pohon yang kering itu, katakan bahwa Muhammad memanggilnya.” Arab Badwi itu pun melakukan apa yang diperintahkan.
ditunjukkan padaku suatu mukjizat.” “Apakah yang engkau kehendaki” tanya Rasulullah. “Suruh pohon kurma yang kering itu menghadap engkau,” kata Badwi itu. Maka bersabda Rasulullah, “Pergilah engkau kepada pohon yang kering itu, katakan bahwa Muhammad memanggilnya.” Arab Badwi itu pun melakukan apa yang diperintahkan.
Setelah
diberitahu kemudian, pohon kurma itu kelihatan bergerak gerak ke kiri dan ke
kanan hingga tercabut akar-akarnya dan berjalan ia menghadap Rasulullah, lalu
memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya. Melihat peristiwa itu Arab Badwi
itu terus mengucap kalimah syahadah. “Cukuplah ya Rasulullah, cukuplah,”
katanya lagi. Rasulullah pun memerintahkan pohon itu kembali ke tempatnya. Arab
Badwi itu berkata lagi. “Wahai Rasulullah, aku telah meminta darimu sesuatu
yang tidak pernah diminta oleh orang lain. Itu pun engkau tunaikan, karena itu
ijinkan aku sujud kepadamu setiap kali sujud sholat di belakangmu.” Jawab
baginda, “Tidak harus seorang manusia sujud kepada manusia dan jika diharuskan,
maka akan aku perintahkan semua kaum wanita sujud pada suaminya, karena
membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka.”
46. Dari Ali
bin Abi Talib: Aku dengar Rasulullah bersabda: “Tiga golongan dari umatku akan
mengisi Neraka Jahanam selama tujuh kali umur dunia. Mereka itu adalah: a.
Orang yang gemuk tetapi kurus. b. Orang yang berpakaian tetapi bertelanjang. c.
Orang yang alim tetapi jahil. Adapun yang gemuk tetapi kurus itu ialah wanita
yang gemuk (sehat) tubuh badannya, tetapi kurang ibadahnya. Orang yang
berpakaian tetapi telanjang ialah wanita yang cukup pakaiannya tetapi tidak
taat agama (yaitu berpakaian tipis atau terlalu ketat hingga terbayang bentuk
tubuh badannya). Orang yang alim tetapi jahil ialah ulama yang menghalalkan
yang haram karena kepentingan pribadi. “
47. Rasulullah
SAW bersabda:
“Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama suaminya.
c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dininya hanya untuk mengurus anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah ia mau nenikah).
“Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama suaminya.
c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dininya hanya untuk mengurus anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah ia mau nenikah).
8
Dan empat
golongan wanita yang berada dalam Neraka ialah:
a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya (memarahinya),
b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia tidak mampu.
c. Wanita yang tidak menutupi dinnya dari kaum laki-laki dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menanik kaum laki-laki).
d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minurn dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya.”
a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya (memarahinya),
b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia tidak mampu.
c. Wanita yang tidak menutupi dinnya dari kaum laki-laki dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menanik kaum laki-laki).
d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minurn dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya.”
48. Rasulullah
SAW bersabda:
“Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang tengkuknya.”
“Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang tengkuknya.”
49. Rasulullah
SAW bersabda:
“Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena dihisab. Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di atas pintu Neraka, aku lihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita.”
(Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
“Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena dihisab. Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di atas pintu Neraka, aku lihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita.”
(Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
50. Rasulullah
SAW juga bersabda: “Aku lihat api Neraka, tidak pemah aku melihatnya seperti
hari ini, karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan
kebanyakan ahli Neraka ialah wanita.” Baginda ditanya, “Mengapa begitu, ya
Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Wanita mengkufurkan suarninya dan
mengkufurkan ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun
dia masih belum merasa puas hati dan cukup.”
(Riwayat Imam Bukhari)
(Riwayat Imam Bukhari)
51. Sabda Nabi
SAW: “Kebanyakan ahli Neraka adalah terdiri dari kaum wanita.” Maka menangislah
mereka dan bertanya salah
seorang daripada mereka, “Mengapa terjadi demikian, apakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?” Jawab Nabi, “Tddak, mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalarn nikmat suaminya.”
seorang daripada mereka, “Mengapa terjadi demikian, apakah karena mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?” Jawab Nabi, “Tddak, mereka ini ialah mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap seorang kamu adalah dalarn nikmat suaminya.”
52. Sabda
Rasulullah SAW:
“Keadaan wanita sepuluh kali ganda seorang laki-laki di dalam Neraka dan dua kali ganda seorang laki-laki di dalarn surga. “
“Keadaan wanita sepuluh kali ganda seorang laki-laki di dalam Neraka dan dua kali ganda seorang laki-laki di dalarn surga. “
53. Suatu hari
Rasulullah SAW datang melawat anaknya Fatimah ra dan didapatinya sedang menangis.
Maka bertanyalah Rasulullah SAW: “Apakah yang membuat engkau menangis, wahai
Fatimah?’
9
Fatimah menjawab, “Wahai ayahku, aku menangis disebabkan oleh keletihan yang tidak terkira ketika mengisar tepung dan menyediakan keperluan rumah. Sekiranya ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku.”
Mendengar
kata-kata itu, hati Rasulullah teriris hingga berlinang air mata baginda. Lalu
baginda pun duduk berhampiran alat pengisar kemudian mengambil segenggam gandum
dan melafazkan
Ketika
Rasulullah memasukkan gandum tersebut ke dalam alat pengisar maka bergeraklah
alat itu dengan sendirinya sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang amat
indah dan suara yang amat merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu Baginda pun
berkata, “Berhentilah kamu wahai alat pengisar ” Ketika itu Allah telah
menjadikan alat itu dapat berkata-kata. “Demi Allah yang mengantarmu dengan
kebenaran sebagai seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang
diamanahkan. Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah
untuk menempatkan aku di dalam surga dan menjauhkan aku dari api Neraka.”
Berkata Rasulullah SAW: “Kau adalah batu, namun kau takut pada api Neraka” Alat
pengisar menjawab, “Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al
Quran: “Wahai orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dan ahli keluargamu dari
api Neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap apa yang
diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: “Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini.”
Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: “Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. “
“Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. “
“Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.” “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas takhta di hari Akhirat.” “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian.
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: “Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini.”
Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: “Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. “
“Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. “
“Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.” “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas takhta di hari Akhirat.” “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian.
10
“Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan
rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan
diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai
rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan
menjadikan dinnya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memperhatikan.” (Riwayat
Abu Hurairah)
54. Asma binti Khanyah Fazari dinwayatkan telah
berkata pada puterinya pada hari pernikahan anaknya itu: “Hai anakku, kini
engkau akan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah
ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenali. Itulah suamimu. Jadilah
engkau tanah bagi suamimu (taat perintahnya) dan dia akan menjadi langit bagimu
(tempat bernaung). Jadilah engkau sebagai lantai supaya dia dapat menjadi
tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan berbagai-bagai kesukaran karena itu
akan memungkinkan dia meninggalkamu. Kalau dia mendekatimu, dekatilah dia dan
jika dia menjauhimu maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah benar-benar
suamimu itu akan hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain-lain. Janganlah biarkan
suamimu itu mencium sesuatu darimu melainkan yang harum, Jangan pula dia
mendengar melainkan yang enak dan janganlah dia melihat melainkan yang indah
saja pada dinmu.”
0 komentar: